Kamis, 22 November 2018

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1.         Ruang Lingkup
Seri persyaratan penilaian Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini menyatakan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu mengendalikan resiko-resiko K3 dan meningkatkan kriteria kinerja ataupun memberikan persyaratan secara lengkap dalam merancang system manajemen. Persyaratan OHSAS ini dapat diaplikasikan kepada organisasi yang berniat untuk :
  1. Membuat suatu system manajemen K3 untuk menghilangkan atau meminumalkan resiko kepada personel dan pihak-pihak terkait lain yang mungkin ditimbulkan oleh resiko K3 yang terkait dengan aktivitas kerja organisasi.
  2. Menerapkan, memelihara dan secara berkelanjutan meningkatkan system manajemen K3.
  3. Menetukan persyaratan tersebut sesuai dengan kebijakan K3 yang ditetapkan.
  4. Memperlihatkan keseuaian dengan standar OHSAS :
    1. Menentukan ketentuan sendiri dan deklarasi sepihak atau
    2. Mendapatkan konfirmasi yang tepat oleh pihak yang memiliki hubungan seperti pelanggan atau
    3. Mendapatkan pernyataan dari pihak luar atau
    4. Mendapatkan sertifikat atas manajemen K3 oleh pihak luar

Standar OHSAS ini ditujukan untuk mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja dan bukan ditujukkan untuk mengelola area-area kesehatan dan keselamatan lain seperti program kesejahteraan/kesehatan karyawan, keselamatan produk, kerusakan property ataupun dampak lingkungan.

2.         Persyaratan Sistem Manajemen K3
2.1       Persyaratan Umum
            Organisasi harus membuat, mendokumentasikan, memelihara dan meningkatkan secara berkelanjutan system manajemen K3 sesuai dengan persyaratan standar OHSAS ini dan menetapkan bagaimana memenuhi persyarat ini.

2.2       Kebijakan K3
            Ruang lingkup dari system manajemen K3 :
  1. Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 organisasi.
  2. Mencakup suatu komitmen untuk pencegahan cidera dan sakit serta peningkatan berkelanjutan manajemen dan kinerja K3.
  3. Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi peraturan K3 dan persyaratan lain yang relevan dan biasa dilakukan oleh organisasi yang terkait dengan resiko-resiko K3.
  4. Memberikan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan K3.
  5. Dokumentasi, Penerapan dan Pemeliharaan.
  6. Komunikasi ke seluruh personel dalam kendali organisasi dengan tujuan bahwan personel menyadari kewajiban K3 masing-masing.
  7. Tersedia untuk pihak-pihak terkait.
  8. Dikaji secara periodic untuk memastikan kebijakan tetap Relevan.
2.3       Perencanaan
            Dalam perencanaan K3, organisasi harus dapat membuat, menerapkan dan memlihara prosedur yang ada. Berikut perencaan dalam system manajemen K3 yaitu :
1.      Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan Penetapan pengendalian
2.      Peraturan perundangan dan persyaratan lain
3.      Tujuan dan program

2.4       Penerapan dan Operasi
            Dalam penerapan dan operasi Manajemen puncak harus menjadi penanggung jawab tertinggi untuk manajemen K3, serta pada penerapannya manajemen puncak harus memperlihatkan komitmennya sebagai penanggung jawab disamping itu untuk personel harus diberikan pelatihan agar dapat paham betapa pentingnya K3 itu. Penerapan dan operasi dalam system manajemen K3 yaitu :
  1. Sumber daya, Peran, Tanggungjawab, Akuntabilitas dan Wewenang.
  2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian.
  3. Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi.
  4. Dokumentasi.
  5. Pengendalian Dokumen.
  6. Pengendalian Operasional.
  7. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat.

2.5       Pemeriksaan
            Dalam perjalanan system manajemen K3, organisasi perlu secara rutin melakukan pemeriksaan guna mengecek apakah sudah sesuai dengan tujuan atau tidak. Pemeriksaan ini akan menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi system manajemen K3 agar lebih sesuai dan tepat sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan resiko yang kemungkinan terjadi. Berikut Pemeriksaan dalam system manajemen K3 :
  1. Pemantauan dan Pengukuran Kerja.
  2. Evaluasi Kesesuaian.
  3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.
  4. Pengendalian Catatan.
  5. Audit Internal.
  6. Tinjauan Manajemen.



Sumber : OHSAS 18001:2007 Occupational Healt and Safety Management Systems - Requirement

Jumat, 19 Oktober 2018

Kesehatan, Keselamatan Kerja di PT. Frisian Flag Indonesia


1.         Pendahuluan
            Kesehatan, Keselamatan Kerja atau yang biasa dikenal K3 adalah suatu prosedur yang digunakan dalam pekerjaan untuk menghindari bahaya dan resiko yang selalu menghantui pekerja. Pekerja yang tidak mengetahui K3 seharusnya tidak boleh bekerja karena akan membahayakan dirinya sendiri. Pekerja minimal harus mengetahui bahaya dan resiko yang ada di tempat kerjanya, seperti pada ruang compressor amonia yang memiliki bahaya kebisingan, aroma ammonia, terjepit benda berputar dll. Hal bahaya tersebut dapat menimbulkan resiko kerusakan telinga, tangan/jari tangan putus dan keracunan ammonia. PT. Frisian Flag Indonesia telah membuat aturan K3 dengan sebutan LSR (Life Saving Rules) dimana LSR ini berguna untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi. Ada 7 poin LSR yaitu Safety at work, LOTOTO, Internal Transport, Work Permit & LMRA, Confined Space, Road Safety dan Working at Heights.

2.         Safety at Work

            Safety at Work adalah bekerja dengan aman (safe) maksudnya adalah di area bekerja pekerja tidak membuat dirinya dan orang lain dalam bahaya, pekerja harus tau bahaya dan resiko saat bekerja dan mengetahui penanganannya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, bekerja sama dengan pekerja lain dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, mengingatkan pekerja lain yang tidak safety, siap diberi saran/kritik ketika kita tidak bekerja secara aman dan melaporkan situasi yang tidak aman. Safety at Work meliputi penggunaan alat pelindung diri seperti safety shoes, ear muff, respirator saat bekerja di ruangan yang terdapat gas beracun, hairnet saat memasuki area produksi dan shield shoes saat memasuki area proses.

3.         LOTOTO (Lock Out, Tag Out, Try Out)

            Prosedur LOTOTO ini bertujuan untuk menghindari pelepasan energy (listrik, gas, steam, fluida) yang tidak diinginkan ketika pekerja kontak dengan instalasi energy. LOTOTO ini terbagi menjadi 3 hal yaitu :
1.      Lock Out   : Penguncian terhadap sumber energy
2.      Tag Out     : Pemberian tanda/tag terhadap sumber energy yang dikunci.
3.      Try Out      : Pengetesan kembali untuk memastikan energy benar-benar hilang
            LOTOTO dilakukan saat pekerja merawat, memperbaiki, memasang, menempatkan suatu bagian di dalam mesin/equipment dimana anggota badan pekerja dapat kontak dengan hazard mesin tersebut.

4.         Internal Transport

            Internal Transport yaitu kendaraan/transportasi yang ada di dalam pabrik seperti forklift. Kendaraan yang terdapat di dalam pabrik harus memiliki sensor mundur untuk mendeteksi ada atau tidaknya keberadaan benda yang dapat menggangu jalannya kendaraan tersebut, lalu lampu pada forklift bagian belakang harus menyala agar pekerja lain bisa melihat ada forklift dan forklift harus selalu di cek kesiapannya jika ada hal yang tidak standar maka forklift tersebut harus di maintance.


5.         Work Permit & LMRA

            Work Permit adalah proses identifikasi bahaya dan resiko berserta pengendaliannya untuk setiap aktivitas/pekerjaan yang dilakukan di dalam wilayah PT. Frisian Flag Indonesia yang masih belum terindentifikasi didalam SHRA (Safety, Health Risk Assessment). LMRA (Last Minute Risk Assessment) adalah selalu waspada terhadap bahaya yang mengancam kita sebelum kita memulai pekerjaan dan selama pekerjaan berlangsung. Work Permit & LMRA biasanya diberikan sebelum melakukan pekerjaan, pada LMRA terdapat beberapa poin pertanyaan untuk mengetahui apakah pekerja sudah mengerti tentang bahaya dan resiko yang terdapat di area kerjanya. Jika terdapat kesalahan menjawab pada lembar LMRA maka pekerja diharuskan untuk konsultasi kembali dengan atasan/supervisor dalam menjalankan pekerjannya.

6.         Confined Space

            Confined Space adalah suatu tempat yang sebagian besar terutup dan tidak dirancang untuk bekerja secara terus-menerus, mempunyai sarana masuk/keluar yang terbatas sehingga sulit untuk dilakukan penyelamatan pertama oleh tim darurat. Confined Space biasanya tempat yang sulit dijangkau seperti chiller water tank, water basin, boiler dsb.

7.         Road Safety

            Road Safety adalah berkendara dengan aman seperti tidak menggunakan handphone saat berkendara, tidak melakukan chatting, sms atau bersosial media ketika berkendara, tidak menggunakan alcohol, obat-obatan terlarang ketika berkendara, tidak kebut-kebutan saat berkendara dan selalu menggunakan sabuk pengaman.

8.         Working at Heights

            Working at Heights adalah bekerja pada ketinggian, berlaku saat pekerja menjalani pekerjaannya pada ketinggian minimal 1.8 m. Bekerja pada ketinggian harus menggunakan body hardness agar mengurangi bahaya dan resiko cidera, Selalu mengecek equipment yang digunakan sebelum melakukan pekerjaan pada ketinggian.






 
Sumber : PT. Frisian Flag Indonesia Plant Ciracas

Jumat, 04 Mei 2018

Perawatan Mesin Diesel DongFeng




1.         Pengertian Mesin Diesel
            Mesin Diesel merupakan mesin penggerak yang mempunyai prinsip kerja hukum charles yaitu ketika udara di kompresi maka suhunya akan meningkat. ketika udara di sedot ke dalam ruang bakar mesin diesel kemudian di kompresi oleh piston yang merapat sangat dekat dengan rasio kompresi antara 15 ; 1 serta 22 ; 1 sehingga akan menghasilkan suatu tekanan sampai 40 bar ( 4.0 mpa ; 580 psi ).  sedangkan untuk mesin diesel bensin hanya mencapai 8 atau 14 bar ( 0.80 to 1.40 mpa ; 120 to 200 psi ).


Mesin Diesel mempunyai cara kerja sebagai berikut yaitu untuk beberapa saat sebelum piston memasuki proses kompresi maka bahan bakar akan di suntikan ke dalam ruang bakar dalam keadaan tekanan yang sangat tinggi, melalui nozzle dan injector supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. fungsi injector itu sendiri yaitu memastikan bahwa bahan bakar akan menjadi butiran-butiran kecil serta halus yang tersebar secara merata. uap dari bahan bakar tersebut akan menyala dari akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar
            Mesin Diesel akan mengeluarkan suara Detonasi pada saat uap mencapai suhu nyala yang tinggi sehingga menyebabkan naiknya tekanan di atas piston secara mendadak. untuk penyemprotan bahan bakar mesin diesel ke ruang bakar ini di lakukan saat piston mendekati TMA untuk supaya menghindari Detonasi pada mesin diesel. pada mesin diesel ada istilah sistem injeksi langsung atau ( Dierect injection ) yaitu menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar mesin diesel, sedangkan untuk yang di namakan injeksi tidak langsung pada mesin diesel ( indirect injection ) yaitu penyemprotan bahan bakar  ke dalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada.
            Ledakan yang tertutup di ruang bakar ini menyebabkan gas dalam ruang bakar mengembang dengan cepat dan mendorong piston ke bawah sehingga menghasilkan tenaga linear. Conecting rod ( stang piston ) ini menyalurkan gerakan tersebut ke crang shaft ( kerk ash ) dan oleh crang shaft tenaga liner tadi di ubah menjadi tenaga putar. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan mesin diesel dengan mesin berbahan bakar bensin :
1.      Untuk mesin diesel memproduksi karbon dioksidanya lebih sedikit ketimbang mesin berbahan bakar bensin.
2.      Sedangkan untuk rasio kompresi mesin diesel lebih tinggi ketimbang mesin bensin, oleh sebab itu untuk mesin diesel lebih efisien ketimbang mesin bensin.
3.      Mesin Diesel memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang mesin berbahan bakar bensin walaupun memiliki posisi tenaga dengan ukuran yang sama, sebab konstruksi yang berat pada mesin diesel di perlukan untuk bertahan dalam pembakaran tekanan tinggi dan juga untuk proses penyalaan yang sempurna.
4.      untuk mesin bensin sistem pembakaranya menggunakan percikan api yang keluar dari ignition coil ke busi, kemudian karburator menyuplai bahan bakar dan udara secara seimbang.
5.      Mesin bensin memiliki getaran yang lebih halus ketimbang mesin diesel
untuk perawatan mesin bensin lebih simpel dan mudah
6.      pada mesin diesel, faktor tenaga mesin atau performanya lebih besar




2.         Pengertian Mesin Dong Feng S1115T/T
Mesin Dong Feng S1115T/T Merupakan salah satu jenis mesin diesel yang digunakan pada berbagai macam keperluan seperti sebagai penggerak pompa irigasi, generator, kompresor dan lain - lain.

Gambar Mesin DongFeng S1115T/T

3.         Spesifikasi Mesin Dong Feng
           
Tabel Spesifikasi Mesin Dong Feng
Model
S1115T/T
Tipe
4 Langkah, Colling water
Starting System
Engkol
Dimensi
858 x 450 x 700 mm
Weight
173 kg
Silinder
1
Sistem Pembakaran
Direct Injection
Max. Torque
26 HP / 2200 Rpm
Compression Ratio
17 : 1
Arah Putaran
Berlawanan Arah Jarum jam dilihat dari sisi Fly Wheel


4.         Perawatan Mesin Dong Feng
            Agar mesin Dong Feng S115T/T selalu dalam kondisi baik saat beroperasi maka perlu dilakukan perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau Breakdown. Perawatan mesin Dong Feng dilakukan secara berkala sesuai dengan jam kerja dari mesin tersebut seperti membersihkan saringan udara, mengganti saringan bahan bakar, dan mengganti oli mesin.
            1. Membersihkan Saringan Udara : Saringan udara setiap 200 jam kerja harus dibersihkan untuk menjaga kualitas dari udara yang dihisap oleh piston agar tidak terjadi penyumbatan atau tercampur kotoran dalam proses pembakaran.
Langkah-langkah membersihkan saringan udara :
                        a. Alat :
                                    1. Tang
                                    2. Kompressor

                        b. Langkah Pengerjaan :
                                    1. Menyiapkan alat yang di perlukan terlebih dahulu
                                    2. Membuka nut pengunci saringan udara menggunakan tang
                                    3. Melepas saringan udara
                                    4. Membersihkan saringan udara menggunakan angin compressor
                                    5. Memasang kembali saringan udara setelah di bersihkan
                                    6. Memasang nut pengunci saringan udara

2. Mengganti Saringan Bahan Bakar : Saringan bahan bakar juga harus digasnti setiap 200 jam kerja agar kotoran yang ada didalam tangki bisa tersaring dengan baik sehingga tidak ada kotoran yang masuk pada Noozle yang dapat menyebabkan penyumbatan sehingga mesin menjadi susah hidup karena pengkabutan bahan bakar yang tidak sempurna. Adapun langkah – langkah pergantian saringan bahan bakar yaitu:
                        a. Alat :
                                    1. Kunci ring pas 13mm dan 22mm
                                    2. Slanger
                        b. Bahan :
                                    1. Saringan Bahan Bakar
                        c. Langkah Pengerjaan
                                    1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
                                    2. Melepas baut salurtan pengembali bahan bakar dari noozle
                                    3. Melepaskan saringan bahan bakar dengan membuka baut pengunci
                                        terlebih dahulu menggunakan kunci ring pas 22mm
                                    4. Memasang saringan bahan bakar yang baru
                                    5. Membuang angina pada saluran bahan bakar dengan memutara
                                        Slanger pada mesin Dong Feng kemudian mengendurkan baut
                                        Pada selang masuk bahan bakar menuju noozle agar udara bisa
    Keluar kemudian kencangkan baut.

3. Pada Mesin Dong Feng S1115T/T pergantian oli mesin dilakukan secara berkala dimana setiap 250 jam kerja harus dilakukan pergantian oli mesin agar seluruh komponen yang bersinggungan pada mesin dong feng bisa dilumasi dengan baik sehingga mencegah terjadinya kerusakan atau breakdown. adapun langkah – langkah mengganti oli mesin yaitu:
a.    Alat :
1. Kunci ring pas 13 mm
2. Baskom
b.   Bahan :
1. Oli mesin SAE 40 4 liter
c.    Langkah pengerjaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Melepas baut penguras oli mesin, kemudian oli mesin ditampung
    kedalam baskom.
3. Memasang kembali baut penguras.
4. Mengisi oli mesin yang baru.

5.         Troubleshooting

Tabel Troubleshooting
Masalah
Akibat
Perawatan
Perbaikan
Jarum Noozle aus/rusak
Mesin Susah atau tidak bisa hidup
-
Ganti Jarum Noozle
Noozle mengalami penyumbatan
Mesin susah atau tidak bisa hidup
Ganti saringan bahan bakar setiap 200 jam kerja
Bersihkan Noozle