Rabu, 06 Januari 2016

Ilmu Membuahkan Sifat Rahmah



Kaidah besar di dunia ilmu yang mulai luntur dan dilupakan yaitu ilmu itu membuat sesama penuntut ilmu saling menyayangi, saling mengasihi, saling mensupport, saling mendukung satu dengan yang lain. Ilmu itu membuat orang orang yang belajar agama saling mencintai di antara mereka
Apa yang kita pelajari dari ilmu agama? Al-Qur'an, Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, para sahabat

• Al-Qur'an » QS. Yunus: 57
"Wahai manusia! Sungguh, pelajaran (Al-Qur'an) telah datang kepadamu dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman"

• Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam » Al-Anbiya 107
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam"

• Para Sahabat » Al-Fath 29
"Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka..."

Jika niat benar, yaitu benar-benar ingin mengikuti Al-Qur'an, Hadits, dan generasi terbaik yaitu para sahabat, dan benar-benar mengamalkannya, mustinya ada perubahan pada diri kita
Hasan al-Bashri berkata : 
"Dahulu, kalau salah seseorang dari kami mempelajari ilmu agama, ngga butuh waktu yang lama pasti tutur katanya berubah"

Karakternya berubah, cara jalannya berubah.

Jadi ngga mungkin orang yang mengkaji Al-Qur'an dan Hadits, mengaku mengikuti jalannya para sahabat tetapi hatinya keras, kasar sama orang, ngga ada perubahan dalam watak-karakter-tutur kata, tidak ada perubahan saat menyikapi istri, suami dan anak-anak.

Jika ingin melihat ilmu itu berkah atau tidak pada diri kita, bukan dilihat karena diri kita ring satu dengan ustadz, bukan karena ikhwan senior,,,melainkan lihat pada diri seseorang tersebut apakah ada perubahan menjadi baik atau tidak. Jika membaik, maka ada keberkahan ilmu pada dirinya. 




Sumber : Al-Hikmah

Hati-hati Futur




Bagaimana Solusinya?

Futur artinya rasa malas dan lemah setelah sebelumnya ada masa rajin dan semangat. Dalam kamus Lisanul ‘Arabfutur didefinisikan,

سكن بعد حدّة ولانَ بعد شدة “diam setelah intensitas tinggi, yaitu setelah melakukan dengan usaha keras”

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin pernah ditanya, “banyak penuntut ilmu agama yang lemah tekadnya dan futur dalam menuntut. Sarana apa saja yang dapat membangkitkan tekad dan semangat dalam menuntut ilmu?“. Beliau menjawab: *** Dha’ful himmah (tekad yang lemah) dalam menuntut ilmu agama adalah salah satu musibah yang besar. Untuk mengatasi ini ada beberapa hal :

1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah ‘Azza Wa Jalla dalam menuntut ilmu
Jika seseorang ikhlas dalam menuntut ilmu, ia akan memahami bahwa amalan menuntut ilmu yang ia lakukan itu akan diganjar pahala. Dan ia juga akan memahami bahwa ia akan termasuk dalam tiga derajat manusia dari umat ini*), lalu dengan itu semangatnya pun akan bangkit.

“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid” (QS. An Nisa: 69) .

2. Selalu bersama dengan teman-teman yang semangat dalam menuntut ilmu

Dan teman-teman yang dapat membantunya dalam berdiskusi dan meneliti masalah agama. Jangan condong untuk meninggalkan kebersamaan bersama mereka selama mereka senantiasa membantu dalam menuntut ilmu.

3. Bersabar, yaitu ketika jiwa mengajak untuk berpaling dari ilmu
Allah Ta’ala berfirman kepada NabiShallallahu’alaihi Wasallam:

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini” (QS. Al Kahfi: 28) .

Maka bersabarlah! Jika seseorang mampu bersabar lalu senantiasa kembali untuk menuntut ilmu maka lama-kelamaan menuntut ilmu akan menjadi kebiasaan baginya.
Adapun ketika jiwa menginginkan ‘rasa bebas’ sebentar dari menuntut ilmu, maka jangan biarkan. Karena jiwa itu mengajak kepada keburukan.




Sumber : Muslim.or.id

Tauhid Kunci Kebahagiaan yang Terlupakan


Kebahagiaan adalah dambaan setiap insan. Namun sayang, tidak semua orang mendapatkannya. Hanya orang-orang beriman yang bisa merasakan kebahagiaan yang hakiki. Banyak orang mengira dirinya pemilik kebahagiaan. Mereka optimis dengan amal dan usaha yang mereka lakukan. Padahal, sebenarnya amal mereka sia-sia, bagaikan debu yang berterbangan..
Kebahagiaan yang hakiki adalah dengan mewujudkan nilai-nilai keimanan dan mengikis segala bentuk kezaliman.

“Ada tiga pokok yang menjadi pondasi kebahagiaan seorang hamba, dan masing-masingnya memiliki lawan. Barangsiapa yang kehilangan pokok tersebut maka dia akan terjerumus ke dalam lawannya.

[1] Tauhid, lawannya syirik.
[2] Sunnah, lawannya bid’ah.
[3] Ketaatan, lawannya adalah maksiat…”. Ibnul Qayyim rahimahullah (al-Fawa’id, hal. 104).

Semakin manusia mengenal Allah maka akan semakin besar kebahagiaan hakiki yang dia dapatkan.




Sumber : muslim.or.id, Islam itu Indah

Sakit Hati



Ust. Musyaffa Ad Dariny, MA, حفظه الله تعالى)

Sakit hati, mengapa terus dipelihara?!… Tidakkah anda segera mengobatinya?!

Tidak seperti ketika sakit di badannya… seringkali seseorang malah ‘memelihara’ sakit hatinya, padahal harusnya dia bisa segera mengobati lara hatinya itu, sebagaimana dia bisa segera mengobati sakit badannya.

Dan diantara obat pelipur lara hati yang PALING ampuh adalah dengan MEMAAFKAN kesalahan orang yang menyakiti kita… karena itulah sumber dan sebab utama sakitnya hati kita, oleh karenanya ketika sumber sakitnya sudah teratasi, maka tentunya sakit hati kita akan hilang dengan sendirinya.

Seringkali seseorang tidak mau, atau gengsi, atau merasa rugi untuk memaafkan orang lain, padahal sebenarnya dengan begitu dia akan rugi sendiri, karena hatinya akan sakit, tersiksa, dan TERBEBANI terus-menerus.

Seringkali seseorang TIDAK INGIN memaafkan kesalahan orang lain, kecuali bila orang tersebut yang meminta maaf kepadanya, padahal apakah dia akan melakukan hal yang sama saat badannya disakiti orang lain?! Apakah dia mau menunggu hingga orang lain mau mengobati sakit di badannya?! Tentunya tidak.

Maafkanlah kesalahan orang lain… karena dia sama sekali tidak akan mampu mengubah TAKDIR tanda…

Maafkanlah dia… karena Allah menjanjikan pahala yang tiada tara kepada Anda: “Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya itu Allah (yang menentukannya)”. [QS. Asy-Syuro: 40].

Maafkanlah dia… karena Allah akan mengampuni dosa-dosa Anda: “Maafkanlah, dan berlapang dadalah! Tidakkah kalian ingin Allah mengampuni kalian?!” [QS. Annur: 22].

Maafkanlah dia… bersyukurlah kepada Allah, karena Dia telah menjadikan Anda lebih tinggi darinya… Anda yang disalahi, bukan orang yang menyalahi…

Maafkanlah dia, agar sakit hati Anda segera hilang… Agar hati Anda menjadi lapang, ringan, dan bahagia…

Sumber : @alhikmahjkt

Rahasia Dibalik Sakit


Sakit akan mengingatkan hamba atas kelalaiannya

Wahai saudaraku, sesungguhnya di balik penyakit dan musibah akan mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal ‘afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mencobanya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuan di hadapan Rabb-Nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri. Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri." (QS. al-An’am: 42) yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku. (Tafsir Ibnu Jarir)




Sumber : https://muslim.or.id/547-rahasia-sakit.html

Selasa, 05 Januari 2016

Apa itu Black Hole?


Banyak fenomena unik dan hal yang ingin kita ketahui di luar angkasa salah satunya adalah Black Hole. Dalam video ini, akan dijelaskan tentang Black Hole tersebut.
Semoga bermanfaat.




Sumber : Youtube.com/Kok-bisa?

Apa itu Sleep Paralysis?


Dalam video ini, akan dijelaskan bagaimana terjadinya Sleep Paraysis atau bahasa kerennya ketindihan.
Semoga Bermanfaat.



Sumber : Youtube.com/kok-bisa?

Kenapa Kita Tetep Capek, Meskipun Udah Tidur Cukup?


Dalam Video ini, akan dijelaskan tentang perjalanan tidur dari tahap 1, 2, 3 dan REM.
Semoga Bermanfaat.



Sumber : Youtube.com Kok Bisa ?

Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat Daripada Pergi?


Dalam video ini, akan dijelaskan tentang Return Trip Effect yang menyebabkan perjalanan pulang lebih cepat daripada pergi.
Singkatnya, Return Trip Effect terjadi karena otak sudah menghafal jalan yang telah dilewati ketika pergi.

Sumber : Youtube.com

Batch File

BATCH FILE

Adalah sekumpulan perintah pada DOS.  Biasanya dibuat untuk menjalankan tugas-tugas masal secara rutin.  Misal kegiatan back up file, menghapus file sementara (file berekstensi tmp, bak, ~), dll.  Jadi untuk melakukan tugas2 ini tidak perlu ditulis berulang-ulang.

Batch file pada dasarnya merupakan file teks biasa yang berisi perintah-perintah DOS.  Biasanya dituliskan pada notepad, editor pada DOS prompt (Edit.exe), maupun editor-editor lain.  File batch disimpan dengan extention .BAT.

Contoh:
C:\edit
ECHO hello guys
Kemudian disimpan dalam file hello.bat
Jika dijalankan:        C:\hello.bat
Outputnya:                C:\hello.bat
C:\ ECHO hello guys
hello guys

Agar perintah ECHO tidak muncul lagi saat dijalankan, maka ditambah tanda @ECHO hello guys.

C:\edit
@ECHO hello guys
@ECHO good morning

Jika dijalankan:        C:\hello.bat
hello guys
good morning

Agar tanda @ tidak ditulis berulang kali, maka dapat ditulis : @ECHO OFF
Contoh:
@ECHO OFF
ECHO hello guys
ECHO good morning
ECHO have fun
Output:
hello guys
good morning
have fun

Semua perintah DOS bisa ditulis di dalam batch file.

· GOTO
Untuk looping.
Contoh:          :satu
@ECHO Pengulangan
@GOTO satu
Jika dijalankan akan menampilkan kata “Pengulangan” yang akan terus tercetak sampai dengan kita menekan Ctrl-C

· IF
Untuk mengecek keberadaan file, apakah berada di folder yang sama dengan file program.
               
               C:\edit ada.bat
               @IF EXIST hello.txt ECHO filenya ada
               
               save dan jalankan
               
               C:\ada.bat
               filenya ada   
 
jika tidak ada maka tidak menampilkan apa-apa , untuk itu kita tambahkan:
               
               C:\edit ada.bat
               @IF EXIST hello.txt ECHO filenya ada
               @IF NOT EXIST hello.txt ECHO filenya tidak ada
               
               save dan jalankan,
               maka akan menghasilkan statement "filenya tidak ada"
 
·      REN atau Rename 
Untuk merubah nama file 
               
               C:\>edit gantinama.bat
               @REN hello.txt hallo.txt
 
               Maka file hello.txt menjadi hallo.txt

Fungsi-fungsi lain :

a. CALL
Untuk memanggil file batch lain.
Contoh: Ada 2 file batch yaitu ABC. BAT dan Menu.bat.  Masing-masing file memiliki instruksi sbb:

ABC.BAT                                           Menu.bat
Echo off                                             Echo on
Date                                                    Echo saya kamu
Time
CALL Menu

Ketika file ABC.BAT dijalankan, outputnya:
Echo off
2007/05/15
13:54:0
Saya kamu

b. FOR
Untuk eksekusi secara iteratif
BU:
For %% var IN(set) Do Command

Contoh:
For % File in (Prog1.BAS) Do Dir%% file

Outputnya adalah: eksekusi dari program1.bas

c. PAUSE
Berhenti hingga terdapat respond dari keyboard
BU:
            PAUSE [Remark]


Bagian-bagian Mesin Frais


                                                                         Mesin Frais
 

Bagian—bagian mesin frais dapat dilihat pada gambar di atas yaitu:
A.  Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
B.  Penyongkong obor
C.  Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
D.  Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja
E.   Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dengan perlengkapan mesin
F.   Engkol untuk mengerakan meja dalam arah memanjang
G.  Tuas untuk mengunci meja
H.  Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran meja
I.    Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah melintang.
J.    Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
K.  Tuas untuk mengunci meja
L.   Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mngatur tingginya meja
M.  Lutut untuk kedudukan alas meja
N.  Tuas untuk mnegunci sadel
O.  Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
P.   Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik
Q.  Engkol meja
R.  Tuas untuk menentukan besarnya putaran Spindle/pisau frais
S.   Tuas untuk mengatur angka-angka kecepatan Spindle/pisau frais
T.   Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja
U.  Spindle, untuk memutarkan arbor dan pisau frais

V.  Tuas untuk menjalankan spindle

Di Hari Kiamat, Allah SWT Tidak Akan Bicara pada Orang-Orang Seperti ini

Syahida.com – Bagi orang yang bersumpah, misalnya ada seorang penjual berkata, “Wallahi (Demi Allah) aku membelinya dengan harga Rp 100.000.” Tapi sebenarnya dia membeli hanya dengan Rp 50.000. “Rp 100.000 aku akan memberikannya padamu tanpa keuntungan. Biarlah, ambillah ini Rp 100.000. Aku tidak mengambil keuntungan sama sekali darinya.”

Pernahkah kita melihat hal ini terjadi? Akan kukatakan kalau aku sudah sangat sering melihatnya. Ketika kau sering bepergian, kau mulai melihat hal-hal yang tidak dapat kau percaya. Dan terlebih lagi ketika kau mengetahui harga suatu barang, dan mereka bersumpah dengan nama Allah SWT. Orang itu, orang penipu yang bersumpah dengan nama Allah, sementara ia berdusta. Dan menipu para Muslim dengan mengambil kekayaan mereka. Karena apa yang cenderung terjadi adalah kau ingin dengan cepat menjualnya, jadi kau mencari pembeli yang tidak tahu apa-apa. Dan kau bersumpah padanya, dan karena dia adalah orang yang dapat dipercaya, maka dia akan mempercayainya dan dia akan membelinya. Dan sebenarnya kau merampoknya, karena kau berdusta kepadanya. Ini adalah dosa besar dalam Islam dan kau akan mendapat siksaan yang mengerikan di hari kiamat dan Allah SWT tidak akan bicara dengan orang seperti itu di hari kiamat.

Juga diantara orang-orang yang akan ditolak, yaitu Allah SWT tidak akan bicara dengan mereka adalah orang yang menahan air dari seorang musafir. Seorang yang tidak mau memberikan airnya pada seorang musafir, sementara dia punya kelebihan air. Allah SWT tidak akan bicara pada orang seperti ini di hari kiamat.
Allah SWT tidak mau bicara pada hari kiamat pada orang-orang yang dayus. Dayus berarti orang yang tidak menunjukkan kecemburuannya kepada wanitanya, misalnya istrinya, saudarinya, putrinya, jika wanitanya melakukan perbuatan tak senonoh, dia tidak peduli. Inilah orang-orang yang disebut dayus. Allah SWT tidak akan bicara pada orang seperti itu di hari kiamat.


Mengapa HOAX Mudah Dipercayai?

Hoax seringkali diartikan sebagai berita bohong yang sengaja disebar untuk dipercayai oleh orang banyak. Anehnya meskipun materi hoax sulit diterima, masih ada saja yang mempercayai "kebenaran" dari hoax tersebut. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa hoax mudah dipercayai.

1. Keterbatasan Informasi
Terkadang individu mempercayai hoax bukan karena individu tersebut mudah dibohongi melainkan karena keterbatasan arus informasi yang datang.

2. Tingkat Popularitas Informasi
Pemberitaan yang terus menerus dan mencolok dapat menyebabkan mata seakan menjadi tertutup pada kebenaran yang ada.

3. Ketertarikan
Manusia cenderung melakukan selective attention sehingga seseorang tidak begitu memerhatikan topic hoax dan langsung percaya dengan hoax.

4. Confirmation Bias
Jika hoax berkaitan dengan hal yang dipercayai, maka kebohongan akan lebih mudah diterima.

Yuk lebih kritis dalam memilih informasi dan jangan sampai terjebak hoax!


Baca Selengkapnya di http://issuu.com/bunchpsikoui



Sumber : BEM Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Kata Pengantar Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi

KATA PENGANTAR

            Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi yang merupakan hasil dari pembuatan Bubut Bertingkat dan Roda Gigi selama Praktikum Proses Produksi.
            Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi ini disusun sebagai pelengkap dalam pembuatan laporan tiap minggunya sehingga menjadi Laporan Akhir Praktikum dan menjelaskan serta mendefinisikan langkah-langkah pembuatan sebuah engsel bubut dan gear dengan menggunakan alat-alat produksi. Proses kerja tersebut dilengkapi gambar produk yang dibuat setiap minggunya.
            Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu. Oleh karena itu penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
  1. Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM., selaku rector Universitas Gunadarma
  2. Prof. Dr. Bambang Suryawan, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
  3. Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT., selaku ketua Jurusan
  4. Dr. Ridwan, ST., MT., selaku Koordinator Laboratorium Teknik Mesin Universitas Gunadarma
  5.  Christofel Jarot Yudaputranto, ST., MT., selaku Kepala Laboratorium Teknik Mesin Dasar
  6. Para Asisten dan Penanggung Jawab Laboratorium Teknik Mesin Dasar Universitas Gunadarma
  7.  Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil
  8. Teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma, khususnya angkatan 2015

Laporan Proses Produksi ini membahas proses pembuatan sebuah Engsel Bubut berbahan dasar Alumunium dan Gear berbahan dasar Kayu. Diharapkan dengan hadirnya Laporan Akhir Proses Produksi ini dapat memberikan gambaran tentang sebuah ilmu yang mengulas tentang cara-cara melakukan sebuah proses hingga menghasilkan produk dengan menggunakan mesin-mesin produksi.
            Akhirnya penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Akhir Proses Produksi ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu dengan segala kerendahan hati, penyusun mohon para pembaca dan pembimbing berkenan memberikan saran atau kritik demi perbaikan Laporan berikutnya. Semoga karya ini dapat memberikan suatu manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Laporan Akhir Praktikum Proses Produksi ini.

Depok, 2 Desember 2015




         (Penyusun)

4 Unsur Baru Pada Tabel Periodik

Teman-teman pasti tahu Tabel Periodik, apalagi yang pernah belajar kimia.

Pada tanggal 4 Januari 2016, Tim peneliti dari United States, Jepang dan Rusia menemukan 4 unsur baru yang memiliki nomor atom 113, 115, 117 dan 118. Unsur baru tersebut memiliki nama Ununtrium (Uut, 113), Ununpentium (Uup, 115), Ununseptium (Uus, 117) dan Ununoctium (Uuo, 118). 
Unsur baru ini termasuk Superheavily Metals seperti Flerovium (Fl, 114) dan Livermorium (Lv, 116).
Unsur-unsur tersebut termasuk unsur terberat yang tidak diketahui diluar laboratorium, Unsur tersebut sangat tidak stabil.

Sumber : http://www.popsci.com/four-new-elements-added-to-periodic-table

4 Racun Hati

1. Berlebihan Dalam Berbicara

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam..." [H.R. Bukhari no. 6018, H.R. Muslim no.47]
"Sesungguhnya ada seseorang yang mengucapkan sebuah kalimat yang mana ia anggap biasa tetapi karenanya ia terjun selama 70 tahun ke dalam neraka." [H.R. Tirmidzi]

2. Berlebihan Dalam Makan

"Tidaklah ada bejana yang diisi anak adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam beberapa suap untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak bisa, maka hendaklah sepertiga dari perutnya diisi makanannya, sepertiga dengan minumannya dan sepertiga untuk bernafas." [H.R. Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu Majah. Tirmidzi berkata : Hasan Shahih]
"Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian telah mampu untuk menikah, hendaklah bersehara menikah, karena yang demikian itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barang siapa yang tidak mampu hendaknya ia bershaum (puasa) karena itu adalah pemutus syahwatnya." [H.R. Bukhari no. 1905 dan Muslim no. 1400]

3. Berlebihan Dalam Bergaul

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa." (Q.S. Az-Zukhruf : 67)
"Seseorang itu tergantung agama teman dekatnya. Maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa berteman." [H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi]

4. Berlebihan Dalam Memandang

"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : 'Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (Q.S. An-Nur : 30)
"Pandangan adalah panah beracun diantara panah-panah iblis." [H.R. Thabrani dan Hakim]

Sumber : duniajilbab

Bagaimana Cara Berfikir Orang Jenius?

1. Suka belajar
Jika anda ingin berpikir jenius, temukanlah apa yg anda cintai
  • Mencari tahu apa gaya belajar anda dan memanfaatkannya.
  • Perajari cara mendidik sendiri. ada banyak sumber ilmu yg tersedia di internet dan melalui layanan lokal misalnya perpustakaan dan perguruan tinggi.
  • Jadilah pro-aktif dan mengajukan pertanyaan. ada banyak orang yg memiliki keterampilan berharga untuk berbagi dengan anda.
  • Jadilah lebih komprehensif dalam studi anda. mempelajari sesuatu yg perlu diketahui.
  • ketika anda belajar ilmu disiplin, berpikirlah bagaimana mereka terhubung satu sama lain.
2. Memulai proyek ambisius dan melihat mereka dari awal sampai akhir
Ide jenius sering terjadi dalam mengejar sesuatu yg dianggap orang lain gila (tidak mungkin kita lakukan). ciptakanlah peluang untuk diri sendiri untuk menemukan hal-hal baru dengan memulai perjalanan yg tak seorang pun belum memulainya.

3. Merangkul perubahan, ketidak pastian, dan keraguan.
Ini adalah tepi pengetahuan. jika inovasi dan penemuan terjadi. jangan takut untuk mempertanyakan kebijaksanaan konvesional.

4. Jadilah produktif 
Coba kuantitas sebelum berkualitas. untuk menghasilkan karya yg sangat baik, melakukan banyak hal yg anda suka. hal ini meningkatkan peluang anda untuk sukses dan itu berarti lebih banyak latihan di sepanjang jalan.

5. Belajar Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom adalah rincian dari enam tingkat pemikiran, dari tingkat terendah ke tertinggi. enam tingkat itu sebagai berikut :
  1. Pengetahuan
  2. Aplikasi
  3. Pemahaman
  4. Analisis
  5. Sintesis
  6. Evaluasi
  • Pengetahuan adalah menerima dan percaya fakta.
  • Aplikasi adalah emngetahui bagaimana menggunakan fakta.
  • Pemahaman adalah memahami akta.
  • Analisis adalah bagian-bagian informasi.
  • Sintesis adalah menciptakan sesuatu yg baru.
  • Evaluasi adalah diskusi tentang manfaat
6. Berpikir secara berbeda
Anda berbeda. anda berpikir secara berbeda. setiap individu berbeda. setiap opini memiliki sesuatu yg membuat anda belajar.
Jika hanya monoton maka anda tidak akan pernah bisa maju.




Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/5650317456e6af9b328b4576/?ref=homelanding&med=hot_thread

Kenapa Rupiah Melemah


Dalam Video ini akan dijelaskan mengapa rupiah melemah.

Sumber : Youtube.com

Pransangka, Diskriminasi dan Integrasi

1. Prasangka

Prasangka atau prejudice berasal dari kata latin prejudicium, yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagai berikut :
Semula diartikan sebagai suatu preseden, artinya keputusan diambil atas dasar pengalaman yang lalu.
Dalam bahasa inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yang cermat, tergesa-gesa atau tidak matang.
Untuk mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur emosional (suka-tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut.
Prasangka juga lebih sering dikaitkan dengan bentuk negatif, seperti seorang yang bertato dianggap sebagai kriminal sedangkan yang berdasi rapih tidak dianggap kriminal. Tetapi, pada kenyataannya yang bertato tidak melakukan tindak kriminal sedangkan yang berdasilah yang melakukan tindak kriminal.

2. Diskriminasi

Diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan berdasarkan pada gender, ras, agama, umur, atau karakteristik yang lain. Diskriminasi merupakan perilaku prejudice yang dilakukan secara nyata.
Diskriminasi sering dilakukan pada masa-masa sekarang ini, seperti halnya dalam segi harta. Orang yang memiliki harga kekayaan yang tinggi akan memandang rendah orang miskin.

3. Integrasi masyarakat

Integrasi masyarakat dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi dan berkurangnya prasangka-prasangka diantara anggota masyarakat secara keseluruhan.

Agama dan Masyarakat

Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang ati dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
Bukti-bukti itu sampai pada pendapat bahwaagama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate. Agama yang diyakini, merupakan sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali pada konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial dan invidu dengan masyarakat yang seharusnya tidak bersifat antagonis.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan.
Contoh kasus akibat tidak terlembaganya agama adalah “anomi”, yaitu keadaan disorganisasi sosial di mana bentuk sosial dan kultur yang mapan jadi ambruk. Hal ini, pertama, disebabkan oleh hilangnya solidaritas apabila kelompok lama di mana individu merasa aman dan responsive dengan kelompoknya menjadi hilang. Kedua, karena hilangnya consensus atau tumbangnya persetujuan terhadap nilai-nilai dan norma yang bersumber dari agama yang telah memberikan arah dan makna bagi kehidupan kelompok.


1. Fungsi Agama

Ada tiga aspek penting yang selalu dipelajari dalam mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek itu merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan sejauh mana fungsi lembaga agama memelihara sistem, apakah lembaga agama terhadap kebudayaan adalah suatu sistem, atau sejauh mana agama dapat mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan fungsinya. Pertanyaan tersebut timbul karena sejak dulu hingga sekarang, agama masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan sejumlah fungsi.
Manusia yang berbudaya, menganut berbagai nilai, gagasan, dan orientasi yang terpola mempengaruhi perilaku, bertindak dalam konteks terlembaga dalam lembaga situasi di mana peranan dipaksa oleh sanksi positif dan negatif serta penolakan penampilan, tapi yang bertindak, berpikir dan merasa adalah individu itu sendiri.

Teori fungsionalisme melihat agama sebagai penyebab sosial agama terbentuknya lapisan sosial, perasaan agama, sampai konflik sosial. Agama dipandang sebagai lembaga sosial yang menjawab kebutuhan dasar yang dapat dipenuhi oleh nilai-nilai duniawi, tapi tidak menguntik hakikat apa yang ada di luar atau referensi transdental.
Aksioma teori di atas adalah, segala sesuatu yang tidak berfungsi akan hilang dengan sendirinya. Teori tersebut juga memandang kebutuhan “sesuatu yang mentransendensikan pengalaman” sebagai dasar dari karakteristik eksistensi manusia. Hali itu meliputi, Pertama, manusia hidup dalam kondisi ketidakpastian juga hal penting bagi keamanan dan kesejahteraannnya berada di luar jangkauan manusia itu sendiri. Kedua, kesanggupan manusia untuk mengendalikan dan mempengaruhi kondisi hidupnya adalah terbatas, dan pada titik tertentu akan timbul konflik antara kondisi lingkungan dan keinginan yang ditandai oleh ketidakberdayaan. Ketiga, manusia harus hidup bermasyarakat di mana ada alokasi yang teratur dari berbagai fungsi, fasilitas, dan ganjaran.
Jadi, seorang fungsionalis memandang agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan; dan agama dipandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar terhadap unsur-unsur tersebut.

Fungsi agama terhadap pemeliharaan masyarakat ialah memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat. Contohnya adalaha sistem kredit dalam masalah ekonomi, di mana sirkulasi sumber kebudayaan suatu sistem ekonomi bergantung pada kepercayaan yang terjalin antar manusia, bahwa mereka akan memenuhi kewajiban bersama dengan jenji sosial mereka untuk membayar. Dalam hal ini, agama membantu mendorong terciptanya persetujuan dan kewajiban sosial dan memberikan kekuatan memaksa, memperkuat, atau mempengaruhi adat-istiadat.
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka norma pun dikukuhkan dengan sanksi sakral. Sanski sakral itu mempunyai kekuatan memaksa istimewa karena ganjaran dan hukumannya bersifat duniawi, supramanusiawi, dan ukhrowi.
Fungsi agama di sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama baik antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu adalah, saat individu tumbuh dewasa, maka dia akan membutuhkan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan aktifitasnya dalam masyarakat. Agama juga berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya. Orang tua tidak akan mengabaikan upaya “moralisasi” anak-anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah secara teratur dan kontinu.
Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama. Menurut Roland Robertson (1984), dimensi komitmen agama diklasifikasikan menjadi :


  • Dimensi keyakinan mengandug perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran tertentu.
  • Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secra nyata. Ini menyangkut hal yang berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, perbuatan mulia, berbakti tidak bersifat formal, tidak bersifat publik dan relatif spontan.
  • Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan dengan suatu perantara yang supernatural meskipun dalam waktu yang singkat.
  • Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
  • Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki konsekuensi paling penting bagi agama. Akibatnya adalah masyarakat makin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalh kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas dan sering kali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral. Menurut Roland Robertson, watak masyarakat sekular tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya, sediktnya peranan dalam pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan-kebiasaan agama.
Umumnya, Kecenderungan sekularisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan-kepercayaan dan pengalaman-pengalaman keagamaan yang terbatas pada aspek yang lebih kecil dan bersifat khusus dalam kehidupan masyarakat dan anggota-anggotanya.
Hal itu menimbulkan pertanyaan apakahan masyarakat sekuler mampu mempertahankan ketertiban umum secara efektif tanpa adanya kekerasan institusional apabila pengaruh agama sudah berkurang.


2. Pelembagaan Agama

Agama sangat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila tidak memahami agama, maka akan sulit memahami masyarakat. Hal yang harus diketahui dalam memahami lembaga agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan struktur dari agama.
Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan, praktek, pengalaman, dan pengetahuan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi-dimensi ini dapat diterima sebagai dalil atau dasar analitis, tapi hubungan antara empat dimensi itu tidak dapat diungkapkan tanpa data empiris.

Menurut Elizabeth K. Nottingham (1954), kaitan agama dalam masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan keseluruhannya secara utuh.

a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakatnya menganut agama yang sama. Sebab itu, keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya:
  1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem masyarakat secara mutlak.
  2. Nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan dalam masyarakat dan agama menjadi fokus utama pengintegrasian dan persatuan masyarakat secra keseluruhan yang berasal dari keluarga yang belum berkembang.
b. Mayarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang Berkembang
Masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi. Agama memberi arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat, pada saat yang sama, lingkungan yang sakral dan yang sekular masih dapat dibedakan. Fase kehidupan sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu. Di pihak lain, agama tidak memberikan dukungan sempurna terhadap aktivitas sehari-hari, agama hanya memberikan dukungan terhadap adat-istiadat.

Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan ilmiah biasanya akan mengacu dan berpedoman pada tingkah laku yang sifatnya ekonomis dan teknologis dan tentu akan kurang baik. Karena adlam tingkah laku, tentu unsur rasional akan lebih banyak, dan bila dikaitkan dengan agama yang melibatkan unsur-unsur pengetahuan di luar jangkauan manusia (transdental), seperangkat symbol dan keyakinan yang kuat, dan hal ini adalah keliru. Karena justru sebenarnya, tingkah laku agama yang sifatnya tidak rasional memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Agama melalui wahyu atau kitab sucinya memberikan petunjuk kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan mendasar, yaitu selamat di dunia dan akhirat. Dalam perjuangannya, tentu tidak boleh lalai. Untuk kepentingan tersebut, perlu jaminan yang memberikan rasa aman bagi pemeluknya. Maka agama masuk dalam sistem kelembagaan dan menjadi sesuatu yang rutin. Agama menjadi salah satu aspek kehiduapan semua kelompok sosial, merupakan fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan manusia, keluarga, kelompok kerja, yang dalam beberapa hal penting bersifat keagamaan.

Adanya organisasi keagamaan, akan meningkatkan pembagian kerja dan spesifikasi fungsi,juga memberikan kesempatan untuk memuaskankebutuhan ekspresif dan adatif.
Pengalaman tokoh agama yang merupakan pengalaman kharismatik, akan melahirkan suatu bentuk perkumpulan keagamaan yang akan menjadi organisasi keagamaan terlembaga. Pengunduran diri atau kematian figure kharismatik akan melahirkan krisis kesinambungan. Analisis yang perlu adalah mencoba memasukkan struktur dan pengalaman agama, sebab pengalaman agama, apabila dibicarakan, akan terbatas pada orang yang mengalaminya. Hal yang penting untuk dipelajari adalah memahami “wahyu” atau kitab suci, sebab lembaga keagamaan itu sendiri merupakan refleksi dari pengalaman ajaran wahyunya.

Lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan, pola ide-ide dan keyakinan-keyakinan, dan tampil pula sebagai asosiasi atau organisasi. Misalnya pada kewajiban ibadah haji dan munculnya organisasi keagamaan.
Lembaga ibadah haji dimulai dari terlibatnya berbagai peristiwa. Ada nama-nama penting seperti Adam a.s, Ibrahim a.s, Siti Hajar, dan juga syetan; tempatnya adalah Masjidil-Haram, Mas’a, Arafah, Masy’ar, Mina, serta Ka’bah yang merupakan symbol penting; ada peristiwa kurban, pakaian ihram, tawaf, sa’I, dan sebagainya.

Adam dan Hawa dalam keadaan terpisah, kemudian keduanya berdoa : “Ya, Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri, dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscayalah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S al-A’raf : 23).
Setelah itu Allah SWT memerintahkan Adam untuk ibadah haji (pergi ke sesuatu untuk mengunjunginya). Saat sampai di suatu tempat (Arafah= tahu, kenal), maka bertemulah ia dengan Hawa setelah diusir dari surge. Sebab itu dalam pelaksanaan ibadah haji, ada ketentuan wukuf (singgah).
Nama nabi Ibrahim a.s selalu dikaitkan dengan Ka’bah sebagai pusat rohani agama Islam (Kiblatnya Islam). Pada suatu peristiwa Allah memerintahkan Jibril membawa Ibrahim a.s, Siti Hajar dan Ismail a.s putranya yang masih kecil ke Makkah dari Palestina. Di suatu tempat, Ibrahim a.s atas perintah Allah SWT supaya meninggalkan istri dan putranya. Kemudian Ismail menangis meminta air, tentu saja Siti Hajar menjadi khawatir dan gelisah, maka ia pun berlari mencari air ke bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali.
Setelah itu dengan kuasa Tuhan, memancarlah air dari dekat kaki Ismail (sekarang sumur air Zam-zam). Sebab itu, dalam rukun Haji ada Sa’I (berlari kecil) sebanyak tujuh kali di bukit Shafa dan Marwa. Siti Hajar merupak lambang yang bertanggung jawab, tidak pasrah, perjuangan fisik dan meniadakan diri tenggelam ke dalam samudera cinta.
Kurban dikaitkan resmi dengan ibadah haji. Lembaga ini berhubungan dengan sejarah rohani Ibrahim a.s yang diperintahkan oleh Alla SWT untuk menyembelih putranya Ismail a.s, untuk menguji kesempurnaan tauhidnya. Sewaktu penyembelihan akan dilaksanakan, syetan sempat menggoda Ibrahim a.s agar tidak melaksanakan perintah Allah tersebut. Kemudian Ibrahim dan Ismail melemparkan batu ke arah suara syetan itu berasal. Untuk mengenang peristiwa itu, dalam pelaksanaan ibadah haji diwajibkan melempar jumrah (batu).
Sewaktu Ismail akan disembelih oleh Ibrahim a.s, ternyta Allah menggantinya dengan seekor gibas (domba) jantan. Firman Allah : “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan pergi kesana. Barang siapa yang kafir (terhadap kewajiban haji), maka bahwasanya Allah Mahakuasa (tidak memerlukan sesuatu dari alam semesta)” (Q.S 3:97).
Jadi, kewajiban tersebut, esensinya adalah evolusi manusia menuju Allah dengan pengalaman agama yang penting. Mengandung simbolis dari filsafat “pencptaan Adam”, “sejarah”, “keesaan”, “ideology islam”, dan “ummah”.

Organisasi keagamaan yang tumbuh secara khusus, bermula dari pengalaman agama tokoh kharismatik pendiri organisasi keagamaan yang terlembaga.
Muhammadiyah, sebuah organisasi sosial Islam yang dipelopori oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan yang menyebarkan pemikiran Muhammad Abduh dari Tafsir Al-Manar. Ayat suci Al-Quran telah memberi inspirasi kepada Ahmad Dahlan untuk mendirikan Muhammadiyah. Salah satu mottonya adalah, Muhammadiyah diapandang sebagai “segolongan dari kaum” mengajak pada kebaikan dan mencegah perbuatan jahat (amar ma’ruf, nahi ’anil munkar)
Dari contoh sosial di atas, lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembagaan agama puncaknya terjadi pada tingkat intelektual, tingkat pemujaan (ibadat), dan tingkat organisasi.
Tampilnya organisasi agama adalah akibat adanya “perubahan batin” atau kedalaman beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan, dan sebagainya. Agama menuju ke pengkhususan fungsional. Pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.

Pemuda dan Sosialisasi

Peran strategis pemuda dalam pembangunan nasional sangatlah penting artinya dan telah dibuktikan didalam berbagai peran pemuda seiring dengan perjalanan suatu bangsa. Pemuda adalah generasi penerus bangsa dan penentu masa depan sebuah bangsa. Tetapi, para pemuda inipun memiliki masalah yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubunganya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang dialami biasanya berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah kepemudaan yang lain adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal ekonomi dan kurang dewasa dari segi psikologis. 
Adapun permasalahan yang melingkupi pemuda antara lain:
  • Misorientas pemuda dalam menatap masa depan yang cenderung melihat polotik sebagai panglima, akibatnya pemuda saling berlomba merebut kekuasaan dibidang politik, bukan dibidang ekonomi.
  • Rendahnya akses dan kesempatan pemuda untuk memperoleh pendidikan
  • Rendahnya minat membaca dikalangan pemuda
  • Belum serasinya kebijakan kepemudaan di tingkat nasional dan daerah
  • Maraknya masalah-masalah social dikalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan seks bebas yang dapat menimbulkan HIV

Realitas kepemudaan

Pemuda bukan hanya sekedar lapisan social dalam masyarakat yang memainkan peran penting dalam perubahan social. Tetapi, jauh dari itu, pemuda merupakan konsep yang menerobos definisi pelapisan social tersebut, terutama terkait dengan konsepsi tentang nilai-nilai. Pemuda sering dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat atau lebih tapatnya aspirasi generasi tua. Sehingga sering muncul persoalan-persoalan yang tidak sejalan dengan keinginan generasi tua, hal ini memunculkan konflik berupa protes baik secara terbuka maupun terselubung.

Dalam pola dasar pembinaan dan pengambangan generasi muda, generasi musa dipandang dari beberapa aspek yaitu :

a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, sarta penyesuaian diri secara jasmani dan rohani sejak masa kanak-kanak sampai usia dewasa dapat dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti keterbelakangan mental, salah asuh orang tua atau guru, hingga pengaruh negative lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja, masalah nerkoba, dll.

b. Sosial budaya
Perkembanga pemuda dalam proses modernisasi dengan segala akibat sampingnya yang bias berpengaruh pada proses pendewasaanya, sehingga apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan Negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.

c. Sosial ekonomiBertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurangnya lapangan kerja akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.

d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hokum dan disiplin nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi muda.

Perguruan dan pendidikan

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh beberapa factor seperti kualitas SDM, tersedianya sumber daya alam, birokrasi pemerintah yang kuat dan efisien. Factor SDM sangat menentukan dalam proses pembangunan karena manusia bukan saja objek tetapi juga subjek pembangunan. Disinilah letak pentingnya pendidikan sebagai upaya terciptanya SDM yang berkualitas. Bentuk-bentuk pendidikan tersebut adalah pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal.

Peranan pemuda dalam masyarakat
Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memiliki keterbatasan untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang sekeras baja serta visi dam kemauan untuk menerima perubahan yang dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat.

Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hamper selalu dimotori oleh kalangan muda. Sumpah pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya dictator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya kekuasaan.

Hukum Negara dan Pemerintahan

A. Pengertian Hukum

Secara Umum :
Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Menurut Para Ahli :
1. Menurut Aristoteles
Sesuatu yang berbeda dari sekedar mengatur dan mengekspresikan bentuk dari konstitusi dan hukum berfungsi untuk mengatur tingkah laku para hakim dan putusannya di pengadilan untuk menjatuhkan hukuman terhadap pelanggar.

2. Menurut Leon Duguit
Semua aturan tingkah laku para angota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan jika yang dlanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu.

B. Sifat & Ciri-Ciri Hukum

Sifat-Sifat Hukum
Setelah melihat definisi-definisi hukum tersebut, dapat diambil kesimpulan, bahwa hukum itu meliputi beberapa sifat, yaitu :
  • Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
  • Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
  • Peraturan itu bersifat memaksa.
  • Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.

Ciri-Ciri Hukum
Menurut C.S.T. Kansil, S.H. terdapat perintah dan atau larangan. Perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang. Setiap orang berkewajiban untuk bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat, sehingga tata tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur perhubungan orang yang satu dengan yang lainnya, yakni peraturan-peraturan hidup bermasyarakat yang dinamakan dengan ‘Kaedah Hukum’. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar suatu ‘Kaedah Hukum’ akan dikenakan sanksi (sebagai akibat pelanggaran ‘Kaedah Hukum’ yang berupa ‘hukuman).

C. Sumber-Sumber Hukum
Sumber-sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan terbentuknya peraturan-peraturan. Peraturan tersebut biasanya bersifat memaksa. Sumber-sumber hukum ada 2 jenis yaitu :
  • Sumber-sumber hukum materiil, yakni sumber-sumber hukum yang ditinjau dari berbagai perspektif.
  • Sumber-sumber hukum formiil, yakni UU, kebiasaan, jurisprudentie, traktat dan doktrin.

D. Pembagian Hukum
Hukum menurut bentuknya dibedakan antara hukum tertulis dan hukum tak tertulis :
  • Hukum Tertulis, yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundangan.
  • Hukum Tak Tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan dalam masyarakat tetapi tidak tertulis (disebut hukum kebiasaan).
Apabila dilihat menurut isinya :

  • Hukum Privat (Hukum Sipil), yaitu hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain, dengan menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan, misal Hukum Perdata. 
  • Hukum Publik (Hukum Negara), yaitu hukum yang mengatur hubungan antara Negara dengan alat-alat perlengkapan atau hubungan antara Negara dengan perseorangan (warga negara).

E. Pengertian Negara

Negara berasal dari kata state (Inggris), staat (Belanda), dan etat (Prancis) yang
sama-sama asalnya dari bahasa latin status atau statum yang berarti keadaan atau sesuatu
yang bersifat yang tegak dan tetap.Berikut pendapat para tokoh mengenai definisi negara.

Menurut John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778), negara adalah suatubadan atau organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat.
Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopolidalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah Menurut Mac Iver, suatu negara harus mempunyai tiga unsur pokok, yaitu wilayah, rakyat dan pemerintahan.
Menurut Roger F. Soleau, negara merupakan alat atau wewenang yang mengaturatau mengendalikan persoalan-persoalan bersama yang diatasnamakan masyarakat.


F. Dua Tugas Utama Negara
  • Tugas esensial Negara adalah mempertahankan Negara sebagai organisasi politikyang berdaulat. Tugas ini menjadi tugas Negara (memelihara perdamaian, ketertiban,dan ketentraman dalam Negara serta melindungi hak milik dari setiap orang) dan tugas eksternal (mempertahankan kemerdekaan Negara). Tugas esensial sering tugas asli dari Negara sebab dimiliki oleh setiap pemerintah Negara di seluruh dunia.
  • Tugas fakultatif Negara diselenggarakan oleh Negara untuk dapat memperbesar kesejahteraan umum baik moral, intelektual, sosial, maupun ekonomi. Misalnya, memelihara kesejahteraan fakir miskin, kesehatan, dan pendidikan rakyat.


G. Sifat-Sifat Negara

Sifat organisasi negara berbeda dengan organisasi lainnya. Sifat negara antara lain :
  • Sifat memaksa : Tiap-tiap negara dapat memaksakan kehendaknya, baik melalui jalur hukum maupun melalui jalur kekuasaan.
  • Sifat monopoli : Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tersebut tanpa ada saingan.
  • Sifat totalitas : Segala hal tanpa terkecuali menjadi kewenangan negara. Contoh : semua orang harus membayar pajak, semua orang sama di hadapan hukum dan lainnya.
Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat
dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang melalui pembinaan.


H. Unsur-Unsur Negara
Unsur-unsur pokok untuk dapat membentuk suatu negara adalah :
  • Penduduk adalah warga negara yang mempunyai tempat tinggal serta mempunyaikesepakatan diri untuk bersatu. Yang dimaksud dengan warga negara adalah pendudukasli Indonesia (pribumi) dan penduduk negara lain yang sedang berada di Indonesia untuk bisnis, wisata dan sebagainya.
  • Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuahkedaulatan. Dapat dikatakan menjadi unsur utama pembentuk negara apabila wilayah tersebut mempunyai batas atau teritorial yang jelas atas darat, laut dan udara
  • Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

I. Tujuan Dibentuknya Negara

  1. Menurut Plato. Negara bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia sebagai individu dan sebagai makhluk sosial.
  2. Menurut Machiaveli dan Shang Yang. Negara bertujan untuk memperluas kekuasaan semata-mata, tujuan Negara didirikan adalah untuk menjadikan Negara itu besar dan jaya. Untuk mencapai kejayaan Negara, maka rakyat harus berkorban, kepentingan orang perorangan harus diletakkan di bawah kepentingan bengsa dan Negara, Negara Diktator. Kalau ingin Negara kuat dan jaya, maka rakyat harus lunakkan dan sebaliknya jika orang menghendaki rakyat menjadi kuat dan kaya, maka Negara itu menjadi lemah.
  3. Menurut Ajaran Teokrasi ( Kedaulatan Tuhan ) Thomas Aquino, AgustinusTujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tentram, dibawah pimpinan Tuhan. Pimpinan negara menjalankan kekuasaannya berdasarkan Kehendak Tuhan.
  4. Menurut Emmanuel Kank. Negara bertujuan mengatur keamanan dan ketertiban dalam Negara yang paling utama.
  5. Menurut Krabbe. Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum. Segala kekuasaan dan alat-alat Negara dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan hukum, semua orang tanpa kecuakli harus tunduk dan taat pada hukum, hanya hukumlah yang berkuasa dalam Negara (Rule of Law).
  6. Menurut Welfare State = Social Service State. Tujuan Negara adalah mewujudkan kesejahteraan umum. Negara sebagai alat untuk tercapinya tujuan bersama yaitu kemakmuran, kebahagian dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Disamping itu bermacam-macam tujuan Negara yaitu : Untuk memperluas kekuasaan. dan Untuk tercapainya kejayaan (seperti Kerajaan Sriwidjaya dan Kerajaan Majapahit).
  7. Dalam Pembukaan UUD 1945. "Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksnakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial"


J. Pengertian Pemerintah

Secara harfiah atau kebahasan pemerintah berasal dari kata dasar perintah yang mempunyai arti kata verbal atau bentuk dari kata kerja. Kata perintah sendiri secara leksikal ini berarti perkataan yang bermaksud menyuruh. Atau kata perintah juga berarti aba-aba atau komando. Atau kata perintah juga mempunyai pengertian aturan dari pihak atas yang harus dilakukan.
Definisi pemerintah secara KBBI adalah sebuah sistem yang mejalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau bagian-bagian, sekelompok orang yang secara bersama-sama memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasan, penguasa suatu negara atau bagian negara, dan badan tertinggi dari yang memerintah suatu negara seperti kabinet dalam sistem perintahan indonesia, yaitu DPR MPR dan Persiden.
Definisi pemerintah secara luas dapat diartikan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan dan kebijakan dalam mengambil keputusan dan melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dan wilayahnya yang membentuk sebuah lembaga dimana mereka ditempatkan.
Pemerintah merupakan sebuah wadah orang-orang yang mempunyai kekuasan di dalam sebuah lembaga yang disebut negara dan mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat.



K. Perbedaan Pemerintah & Pemerintahan

Pemerintah dan pemerintahan mempunyai pengertian yang berbeda. Pemerintah merujuk kepada organ atau alat perlengkapan, sedangkan pemerintahan menunjukkan bidang tugas atau fungsi. Dalam arti sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan dalam arti luas, pemerintah mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ-organ, badan-badan atau lembaga-lembaga, alat perlengkapan negara yang melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan negara. Dengan demikian pemerintah dalam arti luas adalah semua lembaga negara yang terdiri dari lembaga-lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Dalam arti sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan yang terorganisir yang bersumber pada kedaulatan dam kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara. Di samping itu dari segi struktural fungsional pemerintahan dapat didefinisikan pula sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara. (Haryanto dkk, 1997 : 2-3).
Secara deduktif dapat disimpulkan bahwa pemerintah dan pemerintahan dibentuk berkaitan dengan pelaksanaan berbagai fungsi yang bersifat operasional dalam rangka pencapaian tujuan negara yang lebih abstrak, dan biasanya ditetapkan secara konstitusional. Berbagai fungsi tersebut dilihat dan dilaksanakan secara berbeda oleh sistem sosial yang berbeda, terutama secara ideologis. Hal tersebut mewujud dalam sistem pemerintahan yang berbeda, dan lebih konkrit terwakili oleh dua kutub ekstrim masing- masing rezim totaliter (sosialis) dan rezim demokratis. Substansi perbedaan keduanya terletak pada perspektif pembagian kekuasaan negara (pemerintah). Pemencaran kekuasaan (dispersed of power), menurut Leslie Lipson, merupakan salah satu dari lima isu besar dalam proses politik (Josef Riwu Kaho, 2001 : 1). Pemerintahan daerah merupakan konsekuensi pelaksanaan pemencaran kekuasaan itu.

Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan

A. Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

  1. Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
  6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.

B. Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya.


C. Perbedaan Dari Berbagai Segi


1. Segi Agama

Masyarakat pedesaan dikenal sangat religious. Artinya, dalam keseharian mereka taat menjalankan ibadah agamanya. Secara kolektif, mereka juga mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan. Misalnya tahlilan, rajaban, jumat kliwon, dan lain-lain.
Sedangkan Kehidupan keagamaan di kota berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.


2. Segi Sosial

Masyarakat desa sangat mengutamakan social life nya. Mereka bergotong royong melakukan hal tanpa ada unsur uang/materi. Namun karena masyarakat kota yang syarat akan materi jadi segala sesuatu yang dilakukan atas dasar materi untuk kepentingan diri sendiri.


3. Segi Lingkungan Alam

Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam, disebabkan oleh lokasi geografinya di daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam, seperti dalam pola berpikir dan falsafah hidupnya. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota, yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.


4. Segi Pekerjaan

Pada umumnya atau kebanyakan mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani dan berdagang sebagai pekerjaan sekunder. Namun di masyarakat perkotaan, mata pencaharian cenderung menjadi terspesialisasi, dan spesialisasi itu sendiri dapat dikembangkan.


5. Segi Kepadatan Penduduk

Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota. Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.


6. Homogenitas dan Heterogenitas

Homogenitas atau persamaan dalam ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan.
Di kota sebaliknya, penduduk heterogen terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan, dan mata pencaharian.

D. Hubungan Desa & Kota

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan

Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.